Senin, 05 September 2011

The Lore of Mearcair - Kandemi Llan, Verdynn Cyfandir, Mearcair (lanjutan 2)

Di dalam, Tatiana juga menggunakan telepati untuk memanggil 3 orang garda la porta[1] atau penjaga gerbang, yaitu orang-orang yang memiliki kemampuan untuk membuka tunela[2], atau terowongan khayali untuk melakukan perjalanan tembus ruang. Tidak seberapa lama kemudian ketiga orang tersebut telah hadir di ruangan tersebut.

"Ketua, kami hadir, apakah yang bisa kami lakukan?" kata Sergi, mewakili dua penjaga gerbang yang lain.

"Saudaraku, terimakasih telah hadir di sini, aku mohon bantuan untuk membuka tunela ke Deau Paith, Pandea." pinta Tatiana cepat.

"Baik ketua, biarlah kami memulai persiapan" sahut Sergi lagi lugas. Sudah menjadi tugas penjaga gerbang untuk membuka tunela kapanpun diminta oleh ketua atau para tetua. Dan melihat tetua Enki dan ketua Tatiana yang nampak serius, Sergi tidak ingin bertanya lebih lanjut selain segera mempersiapkan diri.

Masing-masing penjaga gerbang segera bergegas ke tengah ruangan dan segera mengambil posisi dalam bentuk segitiga di antara mereka. Setelah berada di posisi, mereka mengeluarkan sebentuk batu kristal bulat tidak lebih besar daripada telur ayam, masing-masing berpendar lembut dengan warna yang berbeda-beda. Ketiga penjaga gerbang tersebut saling berpandangan satu dengan yang lainnya untuk melihat kesiapan masing-masing, setelah dirasa siap mereka bertiga mulai mengucapkan mantra untuk memulai persiapan kemudian hening. Tidak tampak gerakan sedikitpun di antara ketiga penjaga gerbang tersebut.

Tatiana dan Enki duduk terdiam menunggu persiapan yang dilakukan. Mereka berdua tahu tahap pembukaan awal adalah yang tersulit maka mereka berdua tidak ingin mengganggu para penjaga gerbang yang sedang melakukan tugasnya. Saat itu hampir lewat tengah malam, adalah waktu yang kira-kira cukup tepat untuk melakukan pembukaan, apalagi mengingat perbedaan waktu antara Kandemi dan Deau Paith yang sekitar sepertiga hari. Biasanya perjalanan menggunakan tunela dilakukan saat malam hari, ada dua alasan untuk ini, yang pertama adalah entah kenapa pembukaan tunela lebih mudah dilakukan di malam hari. Dan alasan kedua cukup jelas, pembukaan di siang hari memiliki tingkat resiko yang cukup tinggi, tentunya akan membuat keributan bila tiba-tiba ada orang melihat serombongan orang lain muncul tiba-tiba di tengah siang bolong, apalagi dalam misi khusus seperti ini.

Sesampainya di rumahnya, Alita bergegas mengemasi perlengkapannya, diambilnya pisau kecil kesayangannya dan diselipkan ke buntalan pakaiannya. Pisau kecil ini tidak pernah digunakannya dalam pertarungan akan tetapi selalu dibawanya untuk keperluan ringkas seperti memasak atau menguliti hewan buruan. Tak lupa diisinya kembali gucinya yang telah kosong dari persediaan yang dimilikinya. Juga diselipkannya berkas catatan kecil dan seberkas mapa la màgia[3] andalannya setiap kali berburu atau dalam misi khusus. Dia tak kuatir dengan perbekalan lainnya karena sebagai seorang caçador dia bisa bertahan hidup berapa lamapun di alam bebas. Sejenak dia melihat beberapa baju pelindung yang dimilikinya, namun saat ini dia tidak hendak menggunakan baju perang, baju misi yang selalu dikenakannya dirasanya lebih cocok untuk misi – misi semacam ini. Baju misi yang umum digunakan unit venta sekilas nampak seperti baju biasa, namun terbuat dari semacam tenunan khusus yang ringan namun sangat kuat, tebasan pedang biasa tidak akan mampu memotong baju ini. Anggota elemen venta, tak terkecuali Alita, selalu memakai baju misi bahkan dalam keseharian guna mengantisipasi panggilan untuk misi – misi khusus seperti kali ini. Alita memeriksa kembali baju dan ikatan pelindung lengan dan kakinya. Setelah merasa puas dengan persiapannya, Alita bergegas dia kembali keluar, dan dilihatnya rekannya telah berkumpul.

Iordana, teman dan rekan kepercayaannya, memiliki julukan Gwalchllygad atau mata elang. Di samping sebagai rekan kepercayaan, kemampuan pertarungan jarak jauhnya sering dikatakan yang terbaik di seantero Verdynn, meskipun menurut Alita ini hanyalah cerita yang banyak dilebih-lebihkan para pencerita di kalangan suku Irite, namun bagaimanapun dia mengakui kemampuan Iordana sekaligus memerlukannya sebagai ahli pertarungan jarak jauh.

Neith, dalam unit Alita, Neith memiliki peran sebagai pendukung, yang memiliki kemampuan penyembuh melalui ramuan dan pengetahuannya yang luas akan tetumbuhan, ditambah dengan kecerdasannya dalam memilih strategi menjadikan Neith sebagai salah satu tim inti Alita.

Alma, memiliki kemampuan yang juga tidak boleh dipandang sebelah mata. Alma dengan kemampuan khususnya yang mampu untuk mendeteksi musuh dalam jarak jauh dan juga kemampuan untuk membaca medan. Alma sendiri adalah petarung jarak dekat seperti Alita, menggunakan pedang seperti Alita.

Terakhir Derdriu, seperti Neith, adalah juga sebagai pendukung dalam tim, memiliki kemampuan magis, sering disebut juga encís les rodes atau pengucap mantra, meskipun suku Irite sendiri tidak terkenal dengan kemampuan màgia-nya akan tetapi Derdriu memiliki kemampuan yang sangat diperlukan di dalam unit Alita.

"Yoo, Alita. Misi lagi?" sapa Alma riang. Alma ini suka sekali menggunakan 'yoo' dalam kalimatnya, terutama bila bertemu teman atau orang lain. Arti dari kata itu sendiri tiada yang tahu selain hanya sebagai pelengkap ucapan Alma.

"Ya Alma, kali ini cukup jauh, perintah Enki dan ketua" jawab Alita lugas.

"Alita, bisa kau ceritakan lebih detail? Dan kenapa hanya berlima. Engkau tidak menyertakan Alexandra, Amelia, atau yang lainnya. Bila ini misi berbahaya kemampuan mereka bakal sangat membantu." ungkap Neith, seperti biasa Neith terkenal suka berhati-hati.

"Cukuplah saat ini kukatakan bahwa kita diminta untuk mencari seseorang, di Deau Paith, Pandea. Karena ini misi pencarian dan juga membutuhkan kecepatan aku rasa terlalu banyak orang hanya akan menghambat. Namun Tatiana juga berpesan untuk berjaga-jaga, untuk itulah aku meminta kalian. Kuharap tidak ada yang keberatan" jawab Alita. "Lagipula biarlah mereka menemani Mireira, aku sudah tinggalkan pesan juga untuk Mireira" lanjutnya lagi. Mireira adalah wakil ketua, atau wakil Alita, di dalam elemen venta.

Keempat rekannya hanya mengangguk, mereka terbiasa dengan misi seperti ini, oleh karena itu mereka tidak berkeberatan, meskipun kali ini sangat jauh, dan dari mereka berlima hanya Alma yang pernah bepergian ke Pandea. Neith merasa pilihan Alita sudah tepat, seperti bisa diharapkan dari seorang pemimpin elemen pikirnya.

"Baiklah kita berangkat, ketua menunggu kita. Saat ini tunela sedang dipersiapkan" lanjut Alita.

Mendengar ini Alma merasa mual, pengalamannya bepergian menggunakan tunela tidaklah menyenangkan, lebih baik mabuk vi atau berlayar dalam badai, pikirnya. Namun tentu saja pikirannya ini tidak dikeluarkannya ataupun ditampakkannya dalam air mukanya. Segera mereka berlima menaiki tunggangan masing-masing dan bergegas menuju Gran Salo dimana Tatiana dan yang lain telah menunggu mereka.

Catatan:
1. Garda la porta = secara harfiah berarti penjaga gerbang
2. Tunela = terowongan
3. Mapa la màgia = peta ajaib


Tidak ada komentar:

Posting Komentar